Menikmati Danau Dal dan Menginap di House Boat ala Kashmiri

Dal Lake
Dal Lake atau danau Dal ini berada di kota Srinagar, Kashmir. Danau ini sangat terkenal dikalangan turis dan menjadi sumber penghidupan bagi  sekitar 500 House Boat (HB) yang beroperasi di danau ini. Selain itu, banyak juga warga yang bukan pemilik HB juga bergantung hidup dari danau ini, seperti petani terapung, pedagang, taman bunga yang mekar pada musim tertentu, dan banyak juga warga memanfaatkan danau ini untuk mencari ikan, serta pemilik shikara yang merupakan transportasi yang biasanya membawa turis untuk berkeliling melihat aktivitas yang ada di danau.

Shikara
Turis yang ingin menikmati Danau Dal ini dengan menggunakan shikara, perahu dayung beratapkan kain, serta bangku yang beralaskan bantal ini dengan biaya 200 rupe perorang untuk waktu satu jam. Jika ingin berkeliling lebih lama dan jumlah orang lebih banyak, masih bisa tawar menawar. Biasanya sepanjang jalan, selain menikmati danau, siap-siap juga didekati para pedagang yang datang menggunakan sampan mereka.

Luasnya danau dan banyaknya HB di danau ini, sekilas mungkin akan bingung untuk mencari HB yang kita inginkan. Untuk mempermudah tamu yang datang dan ingin menginap di HB ini, tinggal datang ke gate yang ada di sepanjang tepi danau. Saat itu saya memilih gate 8 dan menginap di HB Royal Sovereign yang jaraknya dari gate saat menyeberang relatif dekat. Posisi ini memudahkan saya atau tamu yang menginap di HB ini lebih mudah untuk melakukan aktivitas di luar HB dan ingin jalan-jalan ke tempat lain. Karena banyak juga HB yang jaraknya dari gate relatif jauh.

Foto dengan Mariam istri pemilik HB Royal Sovereign
Biaya menginap di HB ini rata-rata berkisar 400-600 ribu rupiah permalam. Suasana HB dengan interior yang etnik dan pemilik HB yang ramah membuat tamu serasa lebih nyaman dan merasa tinggal di rumah sendiri. Itu juga yang saya rasakan, sehingga sering sarapan bersama keluarga pemilik HB ini yang tinggal terpisah dari HB tapi masih satu lingkungan.

Tidak hanya sekedar melayani tamu, pemilik HB ini juga sangat peduli dengan tamu-tamunya. Ketika sampai di Srinagar saya yang mengalami batuk lumayan parah sampai suara hilang, membuat mereka peduli dengan membuatkan teh kahwa, teh khas Kashmir yang terbuat dari bahan safron, kulit manis dan campuran rempah lainnya. 

Tidak hanya itu, ketika kami mengunjungi beberapa tempat di kashmir, jikapulang agak larut, pemiliknyapun selalu berkomunikasi dengan kami, untuk memastikan apakah semuanya baik-baik saja. Bahkan kami yang selama di India tidak mengganti nomor telpon dengan nomor lokal, pemilik HB selalu berkomunikasi dengan teman Kashmiri kami yang selalu menemani kami selama di Kashmir dan memastikan kami baik-baik saja.


Banyak yang bertanya, berapa hari sih perlu waktu untuk keliling Kashmir? 

Ini relatif yah.....saya di Kashmir 8 hari, rasanya belum cukup. Bukan karena tidak cukup waktu untuk mengeliling daerah ini, kalau sekedar mengelilingi Kashmir, seperti mengunjungi Gulmarg, Pahalgam, Sonomarg dan berkeliling danau DAl dan kota Srinagar 4-5 hari sudah cukup. 

Tapi traveling itu bukan sekedar jalan-jalan, tapi bagaimana kita berinteraksi dengan orang-orangnya, melihat bagaimana keseharian mereka, itu yang membuat kami merasa ingin lagi berlama-lama disini.
Apalagi penduduk Kashmir ini mayoritas muslim, setiap sholat dengar azan, melihat orang-orang pergi ke masjid, rasanya seperti di negeri sendiri tapi dengan nuansa yang berbeda.


Penampakan Kamar di HB Royal Sovereign di Dal Lake Srinagar
Saat ini turis Malaysia lebih familiar bagi orang-orang Kashmir
dan India pada umumnya daripada turis asal Indonesia. Karena itu selama trip India ini kami selalu dikira dari Malaysia. Apalagi berbagai pemberitaan tentang Kashmir yang terkesan mencekam karena persoalan status otonomi yang dicabut pemerintah pusat India yang mengakibatkan protes yang dilakukan oleh masyarakat Kashmir, sehingga banyak pemberitaan tentang Kashmir yang membuat turis khawatir untuk berlibur kesini. Padahal kondisi Kashmir sangat tenang, protes yang dilakukan rakyat Kashmir juga kondusif. Diantara bentuk protes yang mereka lakukan dengan membatasai jam operasi
toko mereka.


Bersama anak-anak pemilik HB Royal Sovereign
Jadi apakah aman liburan ke Kashmir ? Yah tentu saja aman, insyaallah selama saya di Kashmir semua baik-baik saja, bahkan beberapa kali paspor kami diperiksa militer juga tidak ada masalah, santai saja karena itu bagian dari tugas mereka.

Hanya saja satu yang sedikit menyulitkan komunikasi di Kashmir saat ini, pemerintah pusat memutus jaringan internet untuk jangka waktu yang belum bisa dipastikan. Jadi komunikasi hanya bisa dilakukan dengan jaringan telepon biasa. Karena itu sangat disarankan untuk memiliki nomor telpon lokal India.

Saat ini menuju Kashmir hanya bisa dilakukan dengan penerbangan transit di Delhi lalu melanjutkan penerbangan ke Srinagar. Jika memesan tiket jauh hari, harga tiket lokal di India juga relatif murah mulai dari 300 ribuan rupiah. Tapi jika memesan tiket saat mau berangkat, rute Delhi-Kashmir antara 700-800 ribuan. 

Dan bagi yang ingin pesan penginapan via aplikasi kemungkinan besar tidak akan ada respon karena masalah internet tersebut. Karena itu jika ada nomor telpon pihak hotel atau house boat sebaiknya hubungin langsung untuk pemesanan kamar. Sebagai rekomendasi coba saja menginap di HB Royal Sovereign tempat saya menginap selama di Srinagar, bisa di hub di nomor telp +91 8715002000.*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang

Rincian Biaya Dua Minggu Traveling di Turki

Penginapanku Selama di Turki