JRPass Tidak Perlu Kalau Hanya di Tokyo



 BAGI yang ingin backpackeran ke Jepang, kalau di cek di internet, untuk mencari informasinya sangat mudah. Karena banyak banget traveler yang menulis trip mereka selama di Jepang. Nah, saya bahas JRPass saja yah sedikit.

Soalnya banyak pertanyaan, perlu ngak sih beli JRpass???

Jawabannya, tergantung destinasi selama di Jepang. Jepang bukan seperti Singapura yang terdiri dari satu kota kecil yang wilayahnya kurleb sebesar Batam. Naik train di Singapura, cukup dengan kartu ezlink. Bahkan mungkin Tokyo, ibu kota Jepang, luasnya lebih besar dari Singapura.

Di Jepang kamu mau kemana saja ? Kalau hanya keliling Tokyo yang memang lumayan banyak tempat yang seru untuk dikunjungi, ngak perlu JRpass. Karena JRpass ini lebih efektif dimiliki kalau destinasinya mengunjungi beberapa kota lainnya di luar Tokyo yang jaraknya lumayan jauh. Misalnya Osaka, Hokaido....pokoknya jarak-jarak yang jauh. JRpass ini untuk naik kereta paling cepat yang dimiliki Jepang saat ini, Shinkansen.

Jika memiliki destinasi dibeberapa kota selama di Jepang. Barulah perlu JRpass, tapi tetap dihitung juga. Sebagai perbandingan gini. Untuk Turis, JRpass ini ada tawaran paket termurahnya untuk 7 hari 33.000 yen, atau 4 jutaan rupiah. Nyesakkan lihat harganya ? :D

Tapi jangan lemas dulu, inikan bagi yang destinasi luar kotanya banyak. Karena kalau destinasinya banyak, trus naik shinkansen itu sekali naik Rp800 ribu sampai jutaan. Wekkkkk, nyesak lagikan :D
Namun, kalau punya JRpass, selama 7 hari kamu bisa bolak balik tuh dari ujung Jepang paling utara sampai selatan. Ubek-ubek dah tuh Jepang selama JRpass berlaku masanya.

Beli JRPass bagaimana?
Ada beberapa cara bisa dapatin JRPass. Bisa beli saat di Indonesia lewat travel atau situs jualan online. Biasanya beli saat di Indonesia bisa lebih murah 500 ribu-1 juta rupiah. Lumayankan ??? Namun tetap ada resiko, resikonya adalah, jika kamu sudah beli JRpass di Indonesia, trus keberangkatan ditunda atau ngak jadi ke Jepang, melayang dah tuh duit.

Kedua, belinya bisa saat sudah sampai di Jepang. Biasanya di bandara internasional yang ada di jepang ada tuh tempat belinya. Yang beli tiketnya di Indonesia juga mesti laporan dulu, karena waktu beli JRpass di Indonesia, belum berupa tiket JRpass, model yg beli di Indonesia untuk di tukar saat sampai di Jepang, kurang tahu jg yah, soalnya sy beli saat sudah sampai Jepang.

Kelebihan punya JRPass, selain untuk train luar kota, bisa juga untuk dalam kota, khusus station JR saja. Masalahnya untuk jalur dalam kota, station JR rutenya tidak sebanyak subway. Makanya, kalaupun punya JRPass, icoca juga perlu untuk transportasi dalam kota.

Namun, kalau kamu cuma mau di Tokyo saja, cukup beli kartu icoca untuk transportasi selama di Tokyo.

Kenapa Icoca ?
Operator kereta yang merupakan transportasi utama yang digunakan publik di Jepang, ada beberapa. Nah kartu icoca ini bisa digunakan untuk beberapa operator sekaligus. Bisa digunakan untuk subway, bisa juga untuk JR (dalam kota). Kartu icoca ini tidak hanya bisa digunakan di Tokyo, tapi saat kamu di kota lain yang ada di Jepang, seperti Kyoto, Kobe, Osaka, Nara dan lain sebagainya, kartu icoca ini bisa dipakai. Jadi untuk transportasi dalam kota dibeberapa daerah ngak perlu banyak kartu. Untuk sistem transportasi kereta ini, Jepang emang oklah menurutku, penumpang naik dan turunpun sangat tertib.....paling top se-dunia, sedunia yg saya tahu maksudnya :D

Saya menggunakan kartu Icoca ini juga rekomendasi dari orang Jepang sendiri.

Sebenarnya dia juga sih yang beliin, katanya hadiah untuk saya. Ceritanya, ketika saya di Osaka, saya mencari masjid Osaka. Saat di Osaka saya menginap di daerah Namba. Lokasi ini termasuk strategis, dekat shinsaibashi dan pusat keramaian lainnya. Yang hobi belanja, ini kawasan yang tepat untuk nginap :D. Kalau saya nyari lokasi strategis kemena-mana aja, terutama akses train.

Akses train sangat dekat dari hotel saya. Namun, yang paling dekat itu subway, sementara karena saya pemegang JRpass, agar lebih hemat, awalnya hanya menggunakan kereta yg operatornya JR. Namun itu ternyata cukup jauh dari tempat sy nginap, jadi banyak buang-buang waktu hanya untuk mencari station JR yang leih sedikit dibandingkan stasiun subway.

Oleh orang jepang yang saya tanya bagaimana ke Masjid Osaka saat itu, dia mengarahkan rute saya. Dan menurutnya saya harus naik subway. Akhirnya dia membelikan kartu Icoca sebagai hadiah untuk saya. Katanya ini sebagai bentuk terimakasih pada saya yang sudah jauh-jauh dari Indonesia datang ke Jepang. Alhamdulillah yah :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masjid Kobe, Masjid Tertua di Jepang

Rincian Biaya Dua Minggu Traveling di Turki

Total Biaya dan Itinerary 20 Hari Traveling di India